Menag: Program Kemenag Harus Menjawab Kebutuhan Umat Beragama dan Masyarakat

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar program yang dirancang di seluruh satuan kerja Kementerian Agama harus betul-betul dalam kerangka menjawab kebutuhan umat beragama dan masyarakat, bukan karena keinginan sendiri. 

“Kita seringkali membuat program karena keinginan kita, maka saya minta cermati program dan anggaran yang ada, dan agar anggaran tersebut semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk masyarakat bukan untuk yang lain,” ujar Menag saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Jumat (02/03). 

Menag mengatakan, terkadang kita seringkali terpaku masa lalu, kita merancang program itu tahun lalu bukan sekarang, dan boleh jadi ketika merancang program tersebut karena kebiasaan saja karena tahun lalu programnya seperti itu, tahun ini seperti itu lagi. 

“Saya tegaskan agar mencermati apakah program tersebut memiliki relevansi tinggi dan dibutuhkan masyarakat kita. Maka dalam raker ini, kita harus memiliki keberanian, kalau memang program itu sudah tidak relevan lagi dan tidak sesuai dengan konteks saat ini, harus ada keberanian merevisi dan merubahnya,” Menag menegaskan. 

Menurutnya, jangan seperti pengalaman masa lalu yang tidak bisa cermat menggunakan anggaran, Menag mengilustrasikan program beasiswa untuk siswa miskin dengan angarannya 500 juta/tahun. Selanjutnya dibuat rincian dalam berbagai macam kegiatan, lalu membuat tim, panitia, rapat dan lainnya, dan itu biayanya mencapai 100 juta. 

Berikutnya, Menag melanjutkan, dibuat sosialisasi, kunjungan ke objek lokasi penerima program menghabiskan 100 juta, monitoring dan evaluasi, penilaian, rapat dan lainnya. 

“Walhasil yang diterima penerima beasiswa tidak lebih dari 100 juta, 400 juta habis untuk kegiatan tersebut, yang begini-begini ini harus dicermati,” Menag kembali menegaskan. 

Menag menandaskan, dalam tiga tahun ini, Lima Nilai Budaya Kerja itu (Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, Keteladanan) sudah tidak lagi pada tataran verbal, tapi sudah mewujud dalam praktek keseharian kita. 

“Maka dalam rakerda ini, sekali lagi saya ingin cermati anggaran yang ada, ini adalah dana rakyat yang harus kembali lebih banyak kepada masyarakat. Jadi kita harus memiliki kesadaran untuk itu, itu yang ingin saya titipkan,” kata Menag. 

Kakanwil Kalbar Ridwansyah menyampaikan, saat ini Kemenag Kalbar sedang menyiapkan ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Ia berharap saat ini sistem, SDM, dan SOP sudah disiapkan dan ia berharap pertengahan tahun ini PTSP tersebut sudah bisa diresmikan 

Hadir Plt. Rektor IAIN Pontianak Syarif, Ketua Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri, Penasehat DWP Kemenag Trisna Willy. (p/ab)